Gambar Sampul PJOK · e_Bab 5 Kebugaran Jasmani
PJOK · e_Bab 5 Kebugaran Jasmani
Tarmudi B Hafid Ahmad Rithaudin

24/08/2021 11:54:14

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

87

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

Kebugaran

Jasmani

Bab

5

Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam

melakukan aktivitas dalam keseharian tanpa mengalami

kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga cadangan

untuk melakukan kegiatan yang lain. Tujuan dari latihan

jasmani adalah untuk menjaga kesehatan tubuh terutama

meningkatkan pembentukan dan pengembangan kekuatan,

ketahanan, dan kelincahan.

Komponen kebugaran jasmani yang harus kita pelihara,

yaitu daya tahan

(endurance)

, kekuatan

(strength),

dan

kelincahan

(agility)

. Komponen-komponen tersebut menjadi

bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kebugaran

jasmani.

Pemanasan

Kelincahan

Kekuatan

Ketepatan

Daya tahan

Kebugaran

Kelentukan

Kata

Kunci

Sumber: lautze.

¿

les.wordpress.com

Su

mb

er

:

la

ut

ze

¿

l

es

w

or

dp

re

ss

c

om

88

Bab 5

Kebugaran Jasmani

Peta Konsep

Latihan kebugaran

jasmani

Pemanasan

Tes kelincahan

Latihan kelincahan

Tes kekuatan

Latihan kekuatan otot

Te s d a ya t a h a n

Latihan ketepatan

Tes kecepatan

Latihan daya tahan

Tes kelentukan

Tes kebugaran

Kebugaran

Jasmani

Apakah pokok pembelajaran Anda pada bab ini?

89

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

A. Latihan Kebugaran Jasmani

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mempraktikkan berbagai

bentuk latihan kebugaran jasmani.

1. Pemanasan (Warming Up)

Gerakan pemanasan penting untuk dilakukan sebelum memulai

latihan. Pemanasan berfungsi untuk memudahkan tubuh dalam melakukan

gerakan-gerakan latihan (tidak kaku), juga melancarkan peredaran darah.

Beberapa gerakan yang dapat kita lakukan sebagai pamanasan yaitu

berlari-lari kecil, berjongkok dengan bertumpu pada tumit, mencium lutut

dengan membungkukkan badan, dan membuat lingkaran dengan sendi

bahu.

Gerakan-gerakan tersebut melenturkan badan pada otot-otot tertentu

sehingga kita tidak mengalami kesulitan dalam latihan.

2. Latihan Kelincahan

Latihan kelincahan adalah latihan

yang bertujuan untuk meningkatkan

ketangkasan dalam bergerak. Latihan

ini biasanya melibatkan gerakan-

gerakan yang dilakukan secara

berubah-ubah. Contoh dari latihan

kelincahan adalah lari ke samping kiri

dan kanan, dan lari berbelok-belok.

Gambar 5.2 Lari berbelok-belok

Gambar 5.1 Lari ke samping kiri dan

kanan

90

Bab 5

Kebugaran Jasmani

Beberapa alat dapat kita gunakan dalam melakukan latihan kelincahan

yang lebih beragam.

Alat-alat tersebut di antaranya adalah sebuah bola

sepak yang dilompati, tiang, patok untuk latihan lari berbelok-belok, dan

lari ke samping kiri dan kanan

(zigzag)

.

3. Latihan Kekuatan Otot

Untuk melatih kekuatan otot lengan,

terdapat beberapa macam gerakan yang

bisa kita lakukan.

Gerakan-gerakan tersebut

di antaranya

push up

,

pull up

, dan berjalan

dengan tangan sementara kaki diangkat. Tujuan

dari latihan otot lengan adalah membentuk

dan mengembangkan kekuatan lengan dan

bahu, terutama pada otot bisep dan trisep.

Agar hasilnya optimal, lakukan latihan secara

berulang-ulang.

Sementara itu, kekuatan otot perut dan

punggung dapat dilatih dengan melakukan

gerakan seperti

sit up

dan

back up

. Sama halnya

dengan latihan otot lengan, latihan ini pun harus dilakukan berulang-ulang

agar manfaatnya benar-benar terasa. Maka, mulailah melakukan gerakan-

gerakan tersebut secara rutin agar tubuh menjadi lebih sehat dan kuat.

Gambar 5.3

Gerakan push up Gambar 5.4

Gerakan sit up

4. Latihan Ketepatan

Ketepatan adalah suatu gerakan yang menuju suatu sasaran yang

diukur dengan waktu atau target sasaran. Latihan ketepatan dapat dilakukan

dengan gerakan melempar bola

medicine

dan meloncat sambil tangan

meraih sasaran yang menggantung.

Warming up

atau

pemanasan adalah

serangkaian gerak,

baik secara umum

maupun khusus dalam

mempersiapkan keadaan

dan psikis tubuh secara

optimal sebelum latihan

atau pertandingan. Pada

umumnya dilakukan lebih

kurang 15 menit.

Gema Olahraga

91

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

a. Latihan Melempar

Bola Medicine

Berikut ini gerakan dalam latihan melempar bola

medicine

.

1) Permulaan

Berdiri menghadap ke arah sasaran lempar dan kedua tangan

memegang bola yang diarahkan ke sasaran.

2) Gerakannya

Sebelum melempar, bola ditarik ke arah dada untuk mengambil

ancang-ancang. Setelah itu, dengan kekuatan penuh, dorongkan

bola itu oleh kedua tangan hingga siku lurus sejajar dengan bahu

yang dibantu lecutan pergelangan tangan. Dengan demikian, bola

meluncur ke arah sasaran.

b. Latihan Meloncat, Tangan Meraih Sasaran yang Meng

gantung

Gerakan meloncat dengan tangan meraih sasaran yang

menggantung dapat dilakukan dengan gerakan berikut.

1) Permulaan

Berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu, tangan di samping badan,

dan konsentrasikan pada loncatan.

2) Gerakannya

Sebelum meloncat, condongkan badan ke depan, kedua lutut

ditekuk dengan lurus ke belakang di samping badan. Kemudian,

meloncat ke atas sekuat-kuatnya dengan mengayunkan tangan

meraih benda yang menggantung di atas dengan satu tangan.

Pada saat badan berada di udara, posisi badan agak melenting/

terkadang lengan meraih benda dengan pandangan ke depan.

5. Latihan Daya Tahan

Daya tahan

(endurance)

adalah melakukan gerakan berulang-

ulang dalam tempo yang cukup lama. Latihan daya tahan sangat baik

untuk memperbaiki dan berpengaruh pada sistem

cardiovascular

yang

meliputi jantung, paru-paru, dan peredaran darah.

Latihan akan bermanfaat apabila dilaksanakan dengan baik dan

benar sehingga ada pengaruhnya terhadap perkembangan kesegaran

jasmani. Adapun bentuk-bentuk latihan daya tahan di antaranya loncat

tali

(skipping)

, naik turun tangga, dan lari 2,4 km.

92

Bab 5

Kebugaran Jasmani

Gambar 5.5 Berbagai jenis latihan untuk melatih daya tahan

Setiap latihan daya tahan mempunyai sasaran tersendiri. Misalnya,

latihan yang bersifat aerobik seperti lari dan bersepeda jarak jauh

berfungsi untuk melatih daya tahan jantung dan paru-paru, sedangkan

latihan yang berfungsi melatih daya tahan otot adalah gerakan-gerakan

yang difokuskan pada sebuah otot dan dilakukan dalam waktu yang

lama secara berulang-ulang. Misalnya, latihan angkat beban untuk

melatih daya tahan otot bisep.

Latihan loncat tali

(skipping)

Latihan lari 2,4 km

Latihan naik turun tangga

Latihan naik turun bangku

93

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

Gambar 5.6 Latihan-latihan untuk melatih daya tahan tubuh.

B. Tes Kebugaran

Tujuan Pembelajaran

Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mempraktikkan tes

kebugaran jasmani.

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh siswa sebelum melakukan tes

pengukuran kebugaran jasmani adalah sebagai berikut.

1. Tes ini memerlukan banyak tenaga. Oleh sebab itu, peserta harus benar-

benar dalam keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan tes.

2. Peserta tes diharapkan sudah makan atau sarapan sedikitnya dua jam

sebelum melaksanakan tes.

3. Pada waktu melaksanakan tes, disarankan agar siswa memakai pakaian

dan sepatu olahraga.

4. Peserta hendaknya telah mengerti dan memahami cara pelaksanaan

tes. Peserta perlu diberi kesempatan untuk mencoba gerakan yang akan

dilakukan.

5. Peserta harus melakukan pemanasan sebelum melaksanakan tes.

6. Tes ini dilakukan secara berurutan dari jenis tes yang satu ke jenis berikutnya

tanpa diselingi waktu istirahat.

7. Peserta yang tidak dapat melakukan satu jenis tes atau lebih dinyatakan

gagal dan tidak diberi nilai.

Sumber: wordpress.com

94

Bab 5

Kebugaran Jasmani

8. Peserta tes disarankan memakai nomor dada yang jelas dan mudah

dilihat.

9. Tiap peserta tes diberi formulir tes untuk mencatat hasil setiap jenis tes yang

dilakukan.

1. Tes Kelincahan

Tes kelincahan dilakukan untuk mengukur tingkat kelincahan seseorang.

Kita memerlukan beberapa alat seperti peluit,

stopwatch

, tiang patokan,

dan pita pengukur atau meteran untuk memudahkan proses pengukuran.

Lakukanlah tes lari berbelok-belok dengan menggunakan beberapa

tiang patokan. Minta seorang teman untuk menghitung waktu yang

dihabiskan saat berlari berbelok-belok.

Setelah siswa melakukan tes, hasilnya dicatat oleh pencatat hasil

dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk

menempuh jarak tertentu.

b. Waktu prestasi dicatat sampai persepuluh detik, misalnya 07,4 detik.

2. Tes Kekuatan

Berikut ini adalah salah satu gerakan yang dapat kita lakukan untuk

mengukur kekuatan otot perut, yaitu

sit up

.

Tes Baring Duduk (Sit Up 60 Detik)

1)

Alat dan perlengkapan

Alat dan perlengkapan yang dibutuhkan yaitu lantai atau lapangan

rumput,

stopwatch

, formulir pencatatan hasil tes, dan alat tulis.

Baring Duduk 60 Detik (Sit Up)

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.

Alat dan fasilitas yang diperlukan adalah lantai atau lapangan rumput,

stopwatch

, nomor dada, formulir perseorangan atau gabungan, dan alat

tulis.

Petugas tes yang dibutuhkan dalam tes baring duduk berfungsi sebagai

pengamat waktu, penghitung gerakan, dan pencatat hasil.

Pelaksanaan

a. Sikap permulaan

1. Berbaring terlentang di atas lantai atau rumput. Kedua lutut ditekuk

dengan sudut 90

o

. Kedua telapak tangan diletakkan di belakang

95

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

dengan jari-jari yang saling terjalin dan kedua lengan menyentuh

lantai.

2. Seorang pembantu memegang atau menekan kedua pergelangan

kaki peserta agar kakinya tidak terangkat.

b.

Gerakan pada aba-aba "ya" peserta bergerak mengambil sikap duduk.

Kedua siku menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap semula.

Gerakan ini dihitung satu kali dan dilakukan secara berulang-ulang

dengan cepat tanpa istirahat, sebanyak mungkin selama 60 detik.

c.

Gerakan dianggap gagal bilamana kedua tangan terlepas sehingga jari-

jarinya tidak terjalin lagi; lutut ditekuk lebih besar dari sudut 90

o

; kedua

siku tidak sampai menyentuh paha; ada waktu istirahat di antaranya.

Pencatat hasil

a.

Gerakan baring duduk yang dihitung adalah jumlah gerakan baring

duduk yang dilakukan secara tepat dengan sempurna tanpa istirahat

selama 60 detik.

b. Yang dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan

dengan sempurna tanpa istirahat selama 60 detik.

c. Peserta yang walaupun telah berusaha, tetapi tidak mampu melakukan

tes baring duduk ini, hasilnya ditulis dengan angka 0 (nol).

3. Tes Daya Tahan

Pengukuran daya tahan tubuh dapat diketahui pada saat seseorang

melakukan aktivitas yang lama tanpa atau hanya sedikit mengalami

kelelahan. Latihan ini dapat dilakukan melalui latihan yang ditetapkan

untuk melakukan pengetesan dengan menggunakan alat pengukur waktu

(stopwatch)

.

Tes Lari 800 Meter

Tujuan tes lari 800 meter adalah mengukur daya tahan kardiorespirator.

Apabila seseorang dapat melakukan latihan ini dengan baik dan

dilakukan beberapa kali dengan mencapai target waktu yang ditentukan

serta tidak mengalami kelelahan, berarti ia memiliki daya tahan yang baik.

Latihan daya tahan bagi seorang atlet sangat berguna sekali sebagai tolak

ukur ketahanan terhadap stres atau tekanan di dalam pertandingan.

96

Bab 5

Kebugaran Jasmani

4. Kecepatan

Kecepatan merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan sejenis

secara berurutan dalam waktu yang singkat tanpa mengurangi unsur-

unsur kekuatan. Hampir semua cabang olahraga menggunakan unsur

kecepatan, bahkan sebagai faktor penentu di dalam cabang olahraga

tertentu, misalnya pada nomor lari, sepak bola, softball, dan bola voli.

Di samping itu, kecepatan juga bergantung pada beberapa faktor yang

memengaruhinya, seperti kekuatan, waktu reaksi, dan fleksibilitas. Ahli riset

dari Leningrad Physical Centre Research Institute melakukan riset terhadap

suatu kelompok atlet yang diberikan latihan yang berbeda. Kelompok atlet

A hanya berlatih kecepatan saja, sedangkan kelompok B berlatih kekuatan,

kecepatan, dan daya tahan. Setelah dibandingkan penelitian terhadap

kedua kelompok ini menunjukkan hasil yang berbeda. Untuk kelompok

A, kekuatannya berkembang 10% dan kecepatannya 15%. Sementara

kelompok B, kekuatannya berkembang hingga 30%, kecepatannya 40%,

dan memiliki stamina 35%. Jadi, jelaslah bahwa dalam mengembangkan

kecepatan harus didukung oleh kekuatan dan daya tahan.

Sama halnya dengan metode pengukuran latihan daya tahan, latihan

kecepatan juga membutuhkan penghitungan waktu dengan

stopwatch

dan gerakan berulang-ulang. Latihan kecepatan secara sederhana dapat

dilakukan melalui:

a) lari

sprint

20 sampai 50 meter secara berulang-ulang;

b) lari di tempat, kemudian lari dengan jarak 50 meter;

c) turun naik tangga bolak-balik secara cepat.

Gambar 5.7 Lari di tempat, lari sprint, dan naik turun tangga

secara cepat merupakan beberapa latihan kecepatan

Berikut ini merupakan contoh tabel pengukuran kecepatan lari

sprint

50 meter yang dilakukan secara berulang-ulang.

No.

Nama

Waktu (Menit)

Jumlah Putaran

1.

Deden

20 menit

8 kali putaran

2.

Wahyu

25 menit

12 kali putaran

dst

97

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

5. Tes Kelentukan

Latihan kelentukan adalah kesanggupan melakukan gerak maksimal

yang dilakukan oleh persendian yang meliputi kaitan antara bentuk

persendian (tulang yang membentuk sendi), otot, tendon, dan ligamen di

sekeliling persendian. Setiap persendian mempunyai kemungkinan gerak

tertentu sebagai akibat struktur anatominya.

Latihan kelentukan sangat berguna, bukan saja berguna bagi para

olahragawan, melainkan berguna bagi semua orang. Mengapa demikian?

Kelentukan berguna untuk luas dan sempitnya ruang gerak sendi orang

tersebut. Apabila kelentukan tidak diasah atau tidak dilatih, otot-otot

menjadi kaku, tidak elastis, biasanya ruang gerak sendi-sendinya sempit.

Selain itu, latihan kelentukan berguna untuk:

a) mengembangkan kecepatan, kelincahan, dan fleksibilitas;

b) mencegah terjadinya cedera pada otot; dan

c) membantu meningkatkan prestasi dalam olahraga.

Bagi para olahragawan, latihan kelentukan berguna untuk memudahkan

gerakan-gerakan dan mengurangi cedera.

a. Beberapa Latihan Kelentukan Sederhana

Beberapa contoh latihan kelentukan sebagai berikut.

1) Duduk dengan tungkai yang lurus, kemudian mencoba menyentuh

jari-jari kaki atau ujung sepatu dengan jari-jari tangan, lakukanlah

gerakan ini secara berulang-ulang.

2) Tidur dengan badan telungkup, kemudian mengangkat kepala

dan dada berkali-kali setinggi-tingginya ke atas.

3) Tidur telentang, kemudian mengangkat kedua kaki setinggi-

tingginya, sedangkan kedua tangan dibiarkan lurus di lantai.

Hitunglah lama gerakan ini!

4) Melakukan gerakan kayang, kemudian hitunglah lama gerakan itu!

b. Cara Mengukur Kelentukan

Mengukur kelentukan dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut.

1) Menghitung lamanya dan banyaknya gerakan dengan alat

penghitung waktu/

stopwatch

selama 60 detik untuk tahap awal,

selanjutnya dapat ditingkatkan.

2) Melakukan banyaknya gaya latihan kelentukan.

98

Bab 5

Kebugaran Jasmani

Gambar 5.8

Bentuk-bentuk latihan kelentukan

Tugas

Lakukanlah

sit up

dengan bantuan teman Anda memegang kaki bagian bawah!

Hitunglah kemampuan Anda dalam latihan tersebut!

Rangkuman

• Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam melakukan

aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih

memiliki tenaga cadangan untuk melakukan kegiatan yang lain.

• Komponen kebugaran jasmani di antaranya meliputi kelincahan

(agility)

,

kekuatan

(strength)

, dan daya tahan

(endurance)

.

Latihan kelincahan bertujuan untuk meningkat ketangkasan dalam bergerak,

sedangkan latihan kekuatan untuk membentuk serta mengembangkan

kekuatan, dan latihan daya tahan untuk melatih ketahanan tubuh dan

memperbaiki sistem kardiovaskular.

• Tes kebugaran jasmani dilakukan untuk mengukur tingkat kebugaran tubuh

dengan melakukan latihan tertentu dalam waktu yang telah ditentukan.

99

Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI

Re

À

eksi

1. Cobalah lakukan latihan pengembangan kebugaran berkelompok.

Kemudian, tes kebugaran dengan ketentuan waktu. Kelompok mana yang

mencatat waktu terbaik? Kelompok mana yang anggotanya dapat bekerja

sama dengan baik?

2. Lakukanlah latihan pengembangan kebugaran secara rutin! Apa manfaat

yang terasa setelah melakukannya beberapa waktu?

3. Lakukanlah tes kebugaran dan ukur kondisi tubuh Anda dari hasil tes

tersebut!

A. Aspek Kognitif

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Kelincahan sering disebut dengan istilah . . . .

a. agility

d. endurance

b. power

e. aerobic

c. strength

2. Lari bolak balik sangat baik untuk melatih . . . .

a. kelincahan

d. ketahanan

b. kelenturan

e. kekuatan

c. kecepatan

3. Tes baring duduk untuk mengukur . . . .

a. kecepatan

d. ketahanan

b. ketepatan

e. kelenturan

c. kekuatan

4. Tes lari 800 meter bertujuan untuk mengukur . . . .

a. kecepatan

d. kelincahan

b. kelenturan

e. ketahanan

c. daya ledak

Uji Kompetensi

Nilai-nilai Olahraga

Setelah mempelajari pelajaran ini, nilai-nilai seperti apakah yang Anda

dapatkan? Apakah terdapat nilai-nilai disiplin dan kerja sama?

100

Bab 5

Kebugaran Jasmani

5. Latihan push up sangat baik untuk melatih kekuatan dan pembentukan

otot . . . .

a. lengan

d. punggung

b. kaki

e. leher

c. perut

6. Salah satu bentuk latihan kekuatan otot lengan, yaitu . . . .

a. pull up

d. sit up

b. back up

e. squat thrust

c. squat jump

7. Berjalan dengan kedua tangan dan kaki diangkat ke atas dengan

bantuan teman tujuannya untuk membentuk kekuatan otot . . . .

a. perut

d. lengan

b. tungkai

e. pinggang

c. punggung

8. Sit up sangat baik untuk melatih kekuatan dan pembentukan otot . . . .

a. lengan

d. punggung

b. perut

e. bahu

c. tungkai

9. Back up sangat bermanfaat untuk kekuatan otot . . . .

a. punggung

d. tungkai

b. perut

e. lengan

c. bahu

10. Lari jarak jauh sangat bermanfaat untuk melatih otot. . . .

a. daya tahan

d. kecepatan

b. kekuatan

e. kelentukan

c. kelincahan

B. Aspek Psikomotor

Perhatikan dan lakukanlah perintah di bawah ini!

1. Lakukanlah bersama-sama teman Anda gerakan demi gerakan untuk

melatih kekuatan otot?

2. Praktikkanlah beberapa teknik untuk melatih kekuatan daya tahan

tubuh!

3. Latihan kelentukan sangat berguna untuk mengurangi cedera.

Praktikkanlah gerakannya!

* * *